Pemeriksaan darah pada anjing dan kucing merupakan prosedur penting dalam diagnosis berbagai kondisi kesehatan. Salah satu metode yang umum digunakan adalah ulas darah (blood smear). Ulas darah memungkinkan dokter hewan untuk melihat sel-sel darah di bawah mikroskop dan mengidentifikasi berbagai masalah seperti infeksi, anemia, dan gangguan darah lainnya.
Proses Pembuatan Ulas Darah
Berikut adalah langkah-langkah dalam pembuatan ulas darah:
- Pengambilan Sampel Darah:
- Darah diambil dari vena dengan menggunakan jarum suntik steril.
- Sampel darah ditempatkan dalam tabung yang mengandung antikoagulan (seperti EDTA) untuk mencegah pembekuan.
- Pembuatan Ulas Darah:
- Ambil setetes darah menggunakan pipet atau ujung jarum dan letakkan di tepi ujung slide kaca.
- Dengan menggunakan slide kedua, sentuh tetesan darah dan tarik slide ke belakang hingga darah menyebar di sepanjang tepi slide.
- Dengan gerakan cepat dan mantap, dorong slide kedua ke depan untuk membuat ulasan tipis dan merata.
- Pengeringan dan Pewarnaan:
- Biarkan ulasan darah mengering di udara.
- Setelah kering, pewarnaan dilakukan dengan menggunakan pewarna seperti Wright-Giemsa untuk memperjelas sel-sel darah di bawah mikroskop.
Pemeriksaan Mikroskopis
Setelah ulas darah diwarnai dan dikeringkan, pemeriksaan mikroskopis dilakukan. Pemeriksaan ini melibatkan beberapa tahap:
- Penilaian Umum:
- Evaluasi distribusi dan kualitas ulasan darah.
- Periksa area yang baik di mana sel-sel tersebar merata tanpa tumpang tindih berlebihan.
- Penghitungan Sel Darah:
- Hitung jumlah sel darah putih (leukosit), sel darah merah (eritrosit), dan trombosit.
- Lakukan perbandingan jenis leukosit (differential count) untuk mengidentifikasi berbagai tipe sel darah putih (neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil).
- Identifikasi Abnormalitas:
- Cari tanda-tanda abnormal seperti perbedaan ukuran sel, bentuk sel yang tidak normal, atau inklusi dalam sel.
- Perhatikan adanya parasit darah seperti Babesia, Ehrlichia, atau Hemobartonella.
Interpretasi Hasil Ulas Darah
Interpretasi hasil ulas darah membutuhkan pemahaman tentang berbagai parameter dan kondisi normal pada anjing dan kucing. Berikut beberapa indikator utama yang dianalisis:
- Sel Darah Merah (Eritrosit):
- Normositosis: Ukuran dan jumlah sel darah merah normal.
- Anisositosis: Variasi ukuran sel darah merah, bisa mengindikasikan anemia.
- Polikromasia: Kehadiran sel darah merah muda (retikulosit), menandakan regenerasi darah.
- Sel Darah Putih (Leukosit):
- Leukositosis: Peningkatan jumlah leukosit, seringkali mengindikasikan infeksi atau inflamasi.
- Leukopenia: Penurunan jumlah leukosit, bisa terjadi akibat infeksi virus atau penyakit imun.
- Differential Count: Perbandingan jenis leukosit untuk membantu mengidentifikasi jenis infeksi atau penyakit (misalnya, neutrofil tinggi mengindikasikan infeksi bakteri).
- Trombosit:
- Trombositopenia: Jumlah trombosit rendah, bisa mengindikasikan masalah koagulasi atau perdarahan.
- Trombositopenia: Jumlah trombosit tinggi, bisa terkait dengan kondisi inflamasi atau reaktif.
- Parasit Darah:
- Identifikasi adanya parasit dalam sel darah merah atau putih untuk diagnosis penyakit spesifik seperti babesiosis, ehrlichiosis, atau hemoplasmosis.
Kesimpulan
Pemeriksaan darah dengan ulas darah adalah metode penting dalam diagnosis kondisi kesehatan pada anjing dan kucing. Proses ini melibatkan pengambilan sampel darah, pembuatan ulasan, pewarnaan, dan analisis mikroskopis. Interpretasi hasil ulas darah memerlukan pemahaman yang baik tentang berbagai parameter hematologi dan perubahan patologis yang dapat terjadi. Dengan melakukan ulas darah, dokter hewan dapat mengidentifikasi masalah kesehatan secara cepat dan akurat, memungkinkan penanganan yang tepat bagi hewan peliharaan.